Tingkat pengangguran
terbuka (TPT) di Indonesia per Februari 2018 berjumlah 6,87 juta orang atau
5,13%. Angka ini turun sekitar 2% dibandingkan dengan Februari 2017 yang
berjumlah 7,01 juta orang atau 5,33%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jika dilihat menurut pendidikan tertinggi maka persentase pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 8,92%.
"Tingkat pengangguran menurut pendidikan masih tinggi jurusan SMK. Angka ini menurun dibandingkan 2017, tetapi masih menjadi PR bagaimana kurikulum SMK bisa menjawab dunia kerja," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (7/5/2018).
Sedangkan untuk pendidikan SD ke bawah angkanya 2,67%, lalu sekolah menengah pertama (SMP) 5,18%, Universitas 6,31%, sekolah menengah atas (SMA) 7,19%, dan Diploma I-III sebesar 7,92%.
"TPT terendah sebesar 2,67% terdapat pada penduduk berpendidikan SD ke bawah," jelas dia.
Diketahui, perbaikan TPT nasional ini juga diikuti oleh jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 yang naik 2,39 juta menjadi 133,94 juta orang dari total 193,55 juta penduduk usia kerja. Angka ini juga lebih baik dibanding dengan Februari 2017 yang sebanyak 131,55 juta.
Jika dirinci, dari 133,94 juta angkatan kerja sebanyak 127,07 juta bekerja, dengan 87,08 juta orang merupakan pekerja penuh, 30,29 juta pekerja paruh waktu, dan 9,70 juta setengah menganggur.
Sedangkan 59,61 juta orang dari 193,55 juta penduduk usia kerja, sebanyak 36,01 juta orang mengurus rumah tangga, 15,61 juta orang sekolah, dan 7,99 juta orang masuk kategori lainnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jika dilihat menurut pendidikan tertinggi maka persentase pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 8,92%.
"Tingkat pengangguran menurut pendidikan masih tinggi jurusan SMK. Angka ini menurun dibandingkan 2017, tetapi masih menjadi PR bagaimana kurikulum SMK bisa menjawab dunia kerja," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (7/5/2018).
Sedangkan untuk pendidikan SD ke bawah angkanya 2,67%, lalu sekolah menengah pertama (SMP) 5,18%, Universitas 6,31%, sekolah menengah atas (SMA) 7,19%, dan Diploma I-III sebesar 7,92%.
"TPT terendah sebesar 2,67% terdapat pada penduduk berpendidikan SD ke bawah," jelas dia.
Diketahui, perbaikan TPT nasional ini juga diikuti oleh jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 yang naik 2,39 juta menjadi 133,94 juta orang dari total 193,55 juta penduduk usia kerja. Angka ini juga lebih baik dibanding dengan Februari 2017 yang sebanyak 131,55 juta.
Jika dirinci, dari 133,94 juta angkatan kerja sebanyak 127,07 juta bekerja, dengan 87,08 juta orang merupakan pekerja penuh, 30,29 juta pekerja paruh waktu, dan 9,70 juta setengah menganggur.
Sedangkan 59,61 juta orang dari 193,55 juta penduduk usia kerja, sebanyak 36,01 juta orang mengurus rumah tangga, 15,61 juta orang sekolah, dan 7,99 juta orang masuk kategori lainnya.
Sumber
: https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4009017/pengangguran-ri-687-juta-orang-paling-banyak-lulusan-smk
semoga bermanfaat
BalasHapusSemoga kita tdk menjadi pengangguran
BalasHapusaamiin yra
HapusMakasih kak infonya
BalasHapussama sama
HapusTerimakasih infonuaaa((:
BalasHapusAduu typo
Hapustypo tidak apa apa kak, manusiawi
Hapus👍👍
BalasHapussemoga kita semua diberi kemudahan dalam mencari kerja
HapusTerimakasih info nya
BalasHapussama sama kak
HapusThanks infonyaaa👍👍
BalasHapussama sama
HapusMakasih infonya kaka
BalasHapussiap sis
HapusSemoga indonesia menjadi lebih maju
BalasHapusaamiin yra
Hapusterima kasih infonya,bermanfaat sekali
BalasHapusalhamdulillah🙏
HapusWah, makasih infonya!
BalasHapusalhamdulillah semoga bermanfaat
Hapusterimakasih infonya.
BalasHapusalhamdulillah semoga bermanfaat
Hapusalhamdulillah semoga bermanfaat
BalasHapus